Beranda | Artikel
Membaca Adalah Pintu Gerbang Ilmu
Selasa, 17 November 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Membaca Adalah Pintu Gerbang Ilmu merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 1 Rabi’ul Akhir 1442 H / 17 November 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Membaca Adalah Pintu Gerbang Ilmu

Kita akan melanjutkan pembahasan tentang anak dan penguasaan dasar-dasar keilmuan. Satu pertanyaan yang sering terlontar dari ayah dan bunda adalah apakah anak perlu menguasai ilmu dunia?

Kita sudah bahas tingkatan ilmu yang harus dilalui oleh seorang anak. Mulai dari ilmu-ilmu yang wajib seperti tentang dasar-dasar aqidah dan lain sebagainya. Demikian juga ilmu-ilmu alat yang akan membantunya untuk memahami agama, mulai dari dasar-dasar yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan hadits dan juga ilmu alat seperti ilmu bahasa, mulai dari bahasa Arab sampai bahasa-bahasa lainnya.

Kemudian setelah itu, ilmu-ilmu yang lain dari ilmu dunia, apakah anak perlu dibekali dengan ilmu tersebut?

Kalau kita lihat kondisi yang dihadapi oleh anak-anak kita hari ini maupun kedepan, itu suatu hal yang perlu kita bekali kepada mereka setelah kita letakkan dasar-dasar ilmu agama ini  kepada mereka.

Satu hal yang perlu kita ketahui adalah bahwa ilmu agama tidak bisa kita pelajari secara otodidak. Adapun ilmu alat, apalagi ilmu dunia, seorang anak itu bisa mempelajarinya secara otodidak, dia belajar sendiri. Apalagi sekarang, dia bisa belajar lewat media-media lain di internet dan lain sebagainya. Dan banyak kita lihat orang-orang yang sukses dalam ilmu-ilmu dunia bukan belajar di jenjang pendidikan yang formal. Dia belajar dari sana-sini dan dia menguasai beberapa cabang ilmu. Dalam hal ini Allah berkata:

وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan jangan kamu lupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qashash[28]: 77)

Artinya ilmu dunia juga merupakan suatu hal yang perlu untuk diketahui. Dan Nabi juga berkata:

أنتم أعلم بأمور دنياكم

“Kamu lebih tahu tentang urusan dunia kamu.”

Apalagi ilmu dunia itu bisa bermanfaat bukan hanya bagi mereka, tapi juga mungkin bagi umat manusia. Tentunya ini akan lebih baik lagi. Maka dari itu di sini kita akan bahas tentang satu hal yang menjadi pintu gerbang ilmu, apalagi ilmu-ilmu yang bisa dipelajari secara otodidak. Kuncinya adalah gemar membaca.

Inilah yang akan kita bahas pada kesempatan pagi ini. Yaitu “Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu.” Ini adalah perintah pertama yang Allah turunkan kepada manusia melalui Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Allah berkata:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥﴾

Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah yang melekat pada dinding rahim hingga terjadilah proses seorang anak manusia. Bacalah, dan Rabbmu-lah yang Maha Mulia, yang mengajar manusia dengan pena. Dan dia mengajar manusia apa yang tidak diketahui oleh manusia.” (QS. Al-Alaq[96]: 1-5)

Jadi ini perintah pertama, maka laksanakan perintah itu pada diri kita dan ajarkan ia kepada anak-anak kita. Membaca itu adalah pintu gerbang ilmu. Kata orang-orang bahwa jendela ilmu itu membaca, pintu gerbang ilmu itu adalah membaca. Dan sudah kita sebutkan ungkapan untuk anak-anak yang pintar adalah kutu buku. Itu menunjukkan anak tersebut rajin membaca.

Maka kita harus menanamkan hal ini pada anak-anak kita, yaitu kegemaran membaca. Apalagi kita kaum muslimin, sangat bertolak belakang jika seorang muslim justru malas membaca. Ada motivasi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar kita suka membaca.

Berkaitan dengan ilmu-ilmu dunia yang bisa dipelajari secara otodidak, kuncinya adalah rajin membaca. Dari situ dia akan bisa berkembang. Karena ilmu dunia tidak mengapa kita pelajari secara otodidak. Sebagaimana kita jelaskan tadi. Tapi kalau ilmu agama, tidak bisa coba-coba. Adapun kalau kita misalnya mempelajari sebuah mesin, kita bongkar secara otodidak, walaupun gagal merangkainya kembali, ini tidak menjadi masalah. Tapi kalau ilmu agama kemudian kita salah memahami kemudian salah mempraktekkannya, itu berbahaya.

Amalan seagung jihad saja kalau dilakukan secara salah kaprah tanpa ilmu, itu bisa membahayakan. Seperti yang terjadi hari ini. Dengan semboyan jihad lalu dilakukan tanpa ilmu, ujungnya adalah justru memudharatkan dirinya sendiri dan orang lain.

Dalam ilmu agama tidak bisa coba-coba, spekulasi kalau benar Alhamdulillah kalau salah Innalillah, ini tidak bisa. Kita harus belajar terlebih dahulu. Semboyan kita:

العلم قبل القول والعمل

Kita harus belajar dari ahlinya, dari ahli ilmu. Maka ada perintah dalam bab agama untuk:

…فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿٤٣﴾

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl[16]: 43)

Dan sebagian ilmu dunia itu bisa tanpa guru dan sebagian lagi mungkin harus dibimbing. Seperti misalnya ilmu dunia yang berkaitan dengan kedokteran, itu tidak bisa coba-coba. Hal itu berkaitan dengan nyawa manusia. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

مَنْ تَطَبَّبَ وَلَمْ يُعْلَمْ مِنْهُ طِبٌّ فَهُوَ ضَامِنٌ

“Barangsiapa yang berlagak mengetahui ilmu kedokteran padahal sebenarnya dia tidak menguasainya lalu terjadi sesuatu, maka dia bertanggung jawab.” (HR. Ibnu Majah)

Meskipun ini ilmu dunia, tapi ini berkaitan dengan nyawa manusia. Tapi banyak dari ilmu-ilmu dunia itu bisa dipelajari secara mandiri. Maka di sini peran kegemaran membaca.

Tentu zaman yang kita hadapi hari ini berbeda dengan di masa Nabi atau sahabat dahulu. Kondisi dunia hari ini berbeda dengan kondisi yang ada pada zaman dahulu. Tantangannya lebih berat, persaingannya lebih ketat, lebih kompetitif. Kita tahu hari ini bagaimana perlunya orang itu menguasai beberapa cabang ilmu supaya dia bisa mengais rezeki dengan ilmu tersebut. Itu suatu hal yang tidak bisa kita nafikan. Maka artinya anak juga perlu menguasai ilmu yang berkaitan dengan dunia mereka.

Seperti sekarang misalnya manajemen keuangan, itu harus sesuatu yang dimiliki oleh anak-anak kita. Sehingga mereka punya manajemen keuangan yang baik. Ini berkaitan dengan pengelolaan rumah tangga. Sehingga mereka bisa mengatur keuangan dengan tepat. Mungkin dulu tidak seperti itu, tapi sekarang berbeda. Maka di sini kita bahas tentang kegemaran untuk membaca bagi anak-anak.

Dan tentunya di dalam kalimat yang dikemas dan tersusun rapi, ada ilmu yang bergizi. Membaca itu menghidupkan sel-sel otak. Orang yang suka membaca maka wawasannya akan lebih luas. Kita lihat bahwa kemampuan seorang anak untuk mengontrol emosinya adalah karena dia suka membaca. Sehingga mungkin dia bisa lebih mengendalikan dan mengontrol emosi. Dan dia bisa berkomunikasi dengan baik. Kebiasaan itu akan menumbuhkan kearifan dan kebijaksanaan.

Jadi awalnya adalah membaca. Anak-anak yang sedari kecil terbiasa membaca, dia lebih mampu untuk menyerap, menyaring, mengolah dan memaknai informasi. Semakin sering mereka membaca buku-buku yang bermanfaat, literatur-literatur yang positif, maka kemampuan berpikirnya akan lebih matang, cara berkomunikasi juga akan semakin baik, mereka akan memiliki kerangka berpikir yang runtut, kokoh dan rapi. Itu dari kegiatan ataupun kebiasaannya membaca.

Membaca adalah kegiatan yang memberi rangsangan paling kompleks bagi otak, dibandingkan kegiatan yang lain. Ini merupakan salah satu hikmah dibalik perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak sekali aspek yang bekerja pada otak manusia ketika dia membaca. Dan penelitian ilmiah membuktikan bahwa bayi dan anak-anak yang dibacakan banyak buku setiap hari, dapat melejit IQ-nya, meningkatkan IQ-nya.

Begitu pula anak yang banyak membaca, akan terasah kemampuan otaknya. Itu merupakan rahasia ataupun hikmah dan karunia Allah kepada manusia berupa indra penglihatan sehingga manusia bisa membaca berbagai hal-hal di dunia, bisa belajar berbagi hal-hal yang dia lihat di dunia.

Disamping itu, membaca juga bisa mematangkan emosi dan kepribadian seorang anak. Dengan pembelajaran membaca sejak dini, anak terbiasa berpikir dengan tertib dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk memahami sekeliling.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini..

Download mp3 Kajian Tentang Membaca Adalah Pintu Gerbang Ilmu

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49420-membaca-adalah-pintu-gerbang-ilmu/